AGENDA KEGIATAN
DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA
28 Juli 2023 oleh sumbar
Padang - Kunker Anggota DPD RI EMMA YOHANNA ini dalam rangka pengawasan terhadap pelaksanaan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang perlindungan dan pemberdayaan petani. Kedatangannya disambut hangat, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Balai Mekanisme Sarana Prasarana Pertama (UPTD BMSPP) Dedek Sri Aulia, Kepala UPTD Balai Pelatihan dan Penyuluhan Pertanian (BPPP) Rina Martin, UPTD Balai Perlindungan Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (BPTK) Rosniarma Rachmawati dan Syawir, Hasriwati dan Yanuar.
Dedek Sri Aulia memaparkan rencana bantuan pemerintah untuk petani di Sumatera Barat pada 2023. "Ada 57 item bantuan pemerintah untuk petani. Diantaranya, bibit padi, jagung, alpukat, bawang merah, mangga, pala, manggis, kentang, jeruk, durian, cabai, kopi, bibit pinang, pala, cengkeh hingga kayu manis. Selain itu, ada juga Alat Mesin Pertanian (Alsintan), seperti mesin pemotong ramput, drone sprayer, hand traktor, hydrotiller, alat pengupas pinang, hingga jaringan irigasi tingkat usaha tani dan jalan usaha tani," jelasnya.
Lebih lanjut Dedek Sri Aulia menjelaskan komoditas yang menjadi penyebab tingginya inflasi tahun 2022 seperti padi (beras), cabe dan bawang merah. "Untuk angka produksi padi sampai akhir Mei, Sumatera Barat mengalami penurunan produksi sebesar 13.187 ton. Penurunan ini disebabkan pada sentra produksi saat ini masih pada musim tanam dan masih berumur dua bulan tanam. Namun perkiraan pada Agustus 2023, produksi padi akan mengalami surplus sebesar 9.068 ton," ucapnya. Komoditas selanjutnya adalah jagung. Dikatakannya, beberapa kabupaten yang sebelumnya mengalami permasalahan dengan irigasi sekunder-tersier. Seperti Dharmasraya dan Pasaman, pada triwulan kedua telah kembali menanam komoditas padi.
"Kelangkaan bibit hibrida jenis Pioneer-32 menyebabkan petani menunda penanaman. Namun pihak UPTD BBI menyampaikan telah berkoordinasi dengan pihak UPTD BPPP untuk bersama-sama mempromosikan kepada petani benih jagung lokal yang diberi nama label Srikandi Kuning yang dalam hal ini produksi dan ketahanannya dengan hama penyakit tidak jauh berbeda dengan benih Pioneer-32," jelasnya. Untuk bawang merah, produksi sampai akhir Mei di prediksi mengalami surplus produksi sebesar 474 kuintal. "Peningkatan produksi ini disebabkan karena bibit bawang merah di daerah sentra telah di salurkan secara masif pada akhir TW1 2023 berdasarkan anggaran pokir dewan dan kegiatan APBD DPTPH Sumbar," jelasnya. Untuk cabai mengalami produksi periode Jan-Mei 2023 dibanding 2022 terdapat penurunan sebesar 19 ton. Salah satu penyebab penurunan ini adalah peningkatan cuaca panas yang signifikan sehingga petani enggan memulai tanam.
"Khusus di daerah sentra produksi seperti Kabupaten Solok dan Kabupaten Agam memiliki umur panen cabe yang lebih lama, sekitar 6-9 bulan. Meskipun produksi menurun, petani tetap memanfaatkan (tetap memanen tanpa menanan cabe baru) produksi dari cabe yang sudah melebihi umur standar masa panen ini," jelas Dedek Sri Aulia seraya menyebutkan masih kekurangan penyuluh pertanian dan pegawai di masing-masing UPTD. Selain itu, anggaran untuk pelatihan penyuluh dan petani masih kurang. Menariknya, ada program pemerintah pusat yakni asuransi untuk petani. "Untuk meningkatkan produksi hasil pertanian, kami masih kekurangan 1.000 orang penyuluh pertanian. Keterbatasan jumlah penyuluh pertanian mengakibatkan mereka harus bertanggung jawab atas tiga hingga empat nagari sekaligus, ditambah lagi dengan jarak yang jauh antara nagari tersebut," jelasnya. Ia berharap ada penambahan penyuluh dan peningkatan anggaran, sehingga penyuluh yang ada bisa dilakukan pelatihan dan peningkatan kapasitasnya dalam rangka peningatan SDM. "Kami baru tujuh kali pelatihan dengan pesertta 25 orang," jelasnya.
Terkait harapan tersebut Emma Yohanna akan menyampaikan persoalan yang dihadapi tersebut ke pemerintah pusat. Emma Yohanna berharap Pemerintah Daerah serius meningkatkan hasil produksi padi dan jagung. Sebab Sumbar sudah ekspor dua komoditi tersebut ke Jakarta. "Padi dan jagung harusnya menjadi skala prioritas pemerintah daerah. Agar hasil produksinya meningkat sehingga petani sejahtera," jelasnya. Terkait bantuan Alsintan, ditegaskan Emma Yohanna harus tepat sasaran dan alat yang benar-benar dibutuhkan petani.
Penulis : Febri Izzati Editor : Andri Matovani