KUNJUNGAN IBU CERINT IRALLOZA TASYA, S.Ked KE BTN CABANG PADANG

15 November 2024 oleh sumbar

Padang - Anggota DPD RI Cerint Iralloza Tasya,S.Ked. didampinggi Kasubbag Andri Matovani, S.S., M.Si melakukan kunjungan kerja ke Bank BTN Cabang Padang dalam rangka silaturrahmi Pembahasan Inventarisasi Materi Pengawasan atas Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 21 tahun 2011 berhubungan dengan Perbankkan, (Jum’at, 15/11/24). Dalam acara ini dari BTN dihadiri oleh Sudaryanto (Branch Manager), Arwindya Triasakti Putra (Deputy Branch Manager Business ), Genius Don Arlian Habibie (Deputy Branch Manager Service & Collection ) dan beberapa pejabat BTN lainnya.

Pimpinan cabang BTN menyampaikan jaringan Kantor BTN Kc.Padang terdiri dari Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu (7 kantor), Agent Banking, Mobil Banking, E- Channel (16 ATM, 174 EDC, 13 CRM), Outlet (satu outlet prioritas), Layanan kantor kas (105 KLKK, 1 BTN Move). Saat ini BTN memiliki nasabah prioritas sebanyak 380 Orang. syarat menjadi nasabah prioritas harus memiliki tabunga 500 Juta, dan nasabah prioritas ini terdiri dari tiga kelompok yaitu gold, Platinum dan Prime.

Untuk penyaluran KPR subsidi Kc.Padang dari Desember 2022 sampai Oktober 2024 mengalami peningkatan jumlah debiturnya.Untuk rumah subsidi tidak boleh di sewakan atau di perjual belikan sebelum 5 tahun, dan syaratnya biaya penghasilan yang diperoleh nasabah tidak lebih dari 8 Juta/bulannya dan bisa dimiliki satu orang satu unit berdasarkan nomor NIK KTP. Dalam kesempatan ini Cerint menyatakan dari pantauannya banyaknya ditemukan perumahan yang di bangun BTN ditinggalkan pembelinya (kosong). Mengenai hal ini pihak BTN menanggapi bahwa rumah-rumah tersebut kosong disebabkan pindah tugas, belum ada niat untuk menempati dan masalah ekonomi tidak bisa bayar tunggakan.

Selain itu Cerint juga menanyakan apakah BTN programnya hanya menyediakan lahan dan bangunan dari nol saja, apakah tidak ada programnya membantu dana pembangunan perumahan yang tanahnya milik pribadi.Dari pertanyaan tersebut pihak BTN menegaskan bahwa sudah ada program tersebut tapi sedikit sekali peminatnya karena masyarakat akan terkendala dengan dana yang lebih banyak digunakan seperti, membayar pihak perencanaan untuk RAB, tanah warisan dan lain sebagainya.

Pihak BTN menitipkan mohon penyelesaian masalah kepada Cerint tentang macetnya proses pemecahan 11 buah sertifikat tanah milik warga perumahan Harbaindo semenjak tahun 1998 (sebelum masa krisis moneter). Mengenai hal tersebut Cerint berjanji akan membawa permasalahan ini kepusat melalui kementrian keuangan.

Penulis : Eka Yulianita Editor : Andri Matovani