P3AP2KB PROVINSI SUMATERA BARAT MENYAMPAIKAN ASPIRASI KEPADA MUSLIM M. YATIM (ANGGOTA DPD RI)

27 September 2024 oleh sumbar

Padang - Kepala Kantor Ibu Erdia Nova, S.Sos., MM beserta jajarannya menerima Kunjungan Kerja Bapak H. Muslim M. Yatim, Lc., MM Komite III DPD RI dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Produk dan Keluarga Berencana Provinsi Sumatera Barat, terkait Kekerasan Berbasis Gender (KGB) Terhadap Perempuan, (26/09/24). Dalam kesempatan ini hadir dari Dinas P3AP2KB Desra Elena, SKM, MKM (Kabid Perlindungan Hak Perempuan dan Anak), Paryono, S.Pd (Kepala UPTD PPA DP3AP2KB), Ruri Juswira, ST, M.CIO (Analis SDM Aparatur), Wilda Khairani, S.Psi (Analis Perlindungan Perempuan), Alissa Silvi Gaffar, SKM (Kasi pelayanan pengaduan UPTD PPA). Juga hadir dari lembaga layanan Rahmi Meri Yenti (Direktur WCC Nurani Perempuan), Eva Herawati (Koordinator Program PKBI Sumbar), Yuke (P2TP2A Sumbar), Erry Gusman (LPA Sumbar).

Pada kunjungan kerja ini Bapak Muslim M. Yatim menyampaikan bahwa pagu anggaran dari pusat untuk Dinas Pemberdayaan Perempuan sebesar 311 Miliyar se-Indonesia. Itu dirasakan sangat kecil karena banyak sekali permasalahan yang terjadi pada perlindungan perempuan dan anak yang terjadi saat ini. Di Sumatera Barat ada nilai Adat Basandi Sarak, Sarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK). Bapak Muslim M.Yatim menanyakan apakah ada bedanya permasalah perempuan dan anak ini di Sumbar dengan daerah yang tidak ada ABS-SBK nya. Menanggapi pertanyaan dari Bapak Muslim M.Yatim Ibu Desra Elena menyampaikan kondisi Sumatera Barat sekarang darurat kekerasan perempuan. Terjadi peningkatan kasus kekerasan terhadap perempuan sejak tahun 2020 s.d sekarang. Kekerasan terbanyak di temukan di lapangan berupa kekerasan fisik, psikis dan seksual pada perempuan. Dan yang sangat kita sayangkan kasus ini banyak terjadi pada anak umur sekolah usia 13-14 tahun. Di Sumbar pelaku kekerasan seksual banyak dilakukan oleh keluarga terdekat, tidak sesuai dengan ABS-SBK yang ada di minangkabau, walaupun ABS-SBK ini sudah merupakan salah satu petuah yang dipakai di minangkabau (Sumbar) dari dahulunya. Maka disimpulkan kemungkinan permasalahan terhadap anak dan perempuan di daerah lain akan lebih besar dibandingkan dengan Sumbar yang sudah berdasarkan adat dan agama.

Diakhir kegiatan Bapak Muslim M.Yatim berjanji akan menyampaikan permasalahan ini pada kementrian terkait dan berusaha memperjuangkan untuk menaikkan anggaran yang dialokasikan untuk pemberdayaan perempuan dan anak mengingat banyak nya permasalahan yang terjadi. Selain itu kita harus meningkatkan kepeduliaan terhadap keluarga, karena peran keluarga sangat berpengaruh besar dalam mengantisipasi terjadinya kekerasan pada perempuan dan anak.

Penulis : Febri Izzati Editor : Andri Matovani