AGENDA KEGIATAN
DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA
24 Juni 2025 oleh malut
Anggota Komite III DPD RI asal Maluku Utara, Hasby Yusuf, mendorong upaya pelestarian dan pengembangan kebudayaan di wilayahnya agar lebih masif dan universal.
Hal itu sampaikan saat Hasby Yusuf berbincang dengan Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XXI Maluku Utara, Winarto, di Anomali Coffee, Kelurahan Santiong, pada Minggu malam, 22 Juni 2025.
Dalam pertemuan tersebut, Winarto mengapresiasi ide-ide yang disampaikan oleh Hasby Yusuf, yang dinilainya sangat konstruktif dan mendukung pemajuan kebudayaan di Maluku Utara.
“Upaya dan gagasan Pak Hasby luar biasa. Nantinya, kita akan bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk direktorat di tingkat kementerian, pemerintah kabupaten/kota, seniman, budayawan, dan pelaku seni lainnya. Semua pihak ini memiliki peran penting dalam penguatan kebudayaan di Maluku Utara,” ujar Winarto saat ditemui kembali pada Senin, 23 Juni 2025.
Menurut Winarto, kebudayaan mencakup berbagai aspek, tidak hanya sekadar tarian atau kuliner, tetapi juga mencakup pelestarian cagar budaya dan pemajuan nilai-nilai kearifan lokal. Ia menekankan pentingnya membangun kesadaran kolektif terhadap arti penting kebudayaan, meski sering kali dianggap kurang berdampak terhadap pendapatan daerah.
“Kebudayaan tidak akan pernah mati. Semua akar peradaban berasal dari kebudayaan. Jangan sampai kebudayaan dipandang sebelah mata hanya karena dianggap tidak menghasilkan keuntungan ekonomi langsung. Justru penguatan anggaran untuk sektor ini sangat penting,” tegasnya.
Ia pun berharap, aspirasi yang disampaikan dapat ditindaklanjuti oleh para senator, termasuk Hasby Yusuf, agar bisa diperjuangkan hingga ke tingkat kementerian dan pemerintah daerah.
“Banyak hal terkait kebudayaan yang perlu segera dipercepat. Walau ada tantangan, kita tetap optimis,” tambahnya.
Sementara itu, Hasby Yusuf menegaskan bahwa kebudayaan merupakan fondasi penting dalam pembangunan daerah. Ia mengajak masyarakat untuk tetap menjaga dan melestarikan nilai-nilai budaya di tengah tantangan zaman, termasuk tekanan dari industri ekstraktif seperti pertambangan.
“Kalau kita ingin memajukan negeri ini, jangan hanya bicara soal revitalisasi benteng. Kesadaran akan kebudayaan itu jauh lebih luas dan mendasar. Tambang bisa habis, tapi kebudayaan tidak,” ungkap Hasby.
Ia menambahkan, pelestarian kebudayaan harus menjadi bagian penting dalam pembangunan daerah, terutama bagi generasi muda. Aspirasi dan masukan dari masyarakat akan ia terus dorong ke kementerian terkait dan juga kepada Pemerintah Provinsi Maluku Utara.
Sumber Berita dari : https://www.kadera.id/2025/06/23/hasby-yusuf-dorong-pelestarian-kebudayaan-maluku-utara/