DPD RI Perwakilan Papua Audiensi dengan Pertamina Regional VII Papua Maluku

02 Desember 2024 oleh papua

Anggota DPD RI Dapil Papua Lalita melakukan audience dengan Manejemen PT. Pertamina Patra Niaga Regional VII Papua Maluku, yang dilaksanakan di Kantor PT. Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Dok-VII Jayapura, Kamis (28/11/2024). Audience dihadiri Manejemen PT. Pertamina Patra Niaga Regional VII Papua Maluku Penjabat sementar Executive General Manager Nugraha Windusena, Pjs. Manager Retail Windarto Agoes Setiawan, Pjs. Communication, Relation & CSR Edi Mangun, Pjs. Manager S & D Yusep Sophian dan Fuel Terminal Manager Jayapura Jonathan Erson Ruben.

Audience tersebut dalam rangka menindaklanjuti aspirasi masyarakat terkait pelayanan PT. Pertamina Patra Niaga Regional VII Papua Maluku, diantaranya aspirasi para nelayan terkait masalah BBM Subsidi Nelayan yang masih terbatas dan berikut akan ditindaklanjuti dengan pembangunan SPBN dan masih ditemukan antrian panjang kendaraan saat melakukan pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU wilayah Kota Jayapura dan Papua pada umumnya . Mengawali pertemuan, Pjs. Executive General Manager Nugraha Windusena menyampaikan investor sudah banyak yang akan masuk untuk investasi BBM, tapi terhalang dengan kepastian hukum akan tanah atau lokasi yang tidak ada kejelasan, serta ijin dari dinas terkait yang terlihat rumit dan kadang tidak bisa mendapat ijin dan juga jam beroperasi SPBU yang hanya buka lebih lama dari 07.00-20.30, karena rawan penyalahgunaan dan kejahatan.

Anggota DPD RI Komite II, Lalita mengaku sangat senang sekali bisa bertemu langsung untuk melanjutkan aspirasi para nelayan terkait masalah BBM Subsidi Nelayan yang masih terbatas dan berikut akan ditindaklanjuti dengan pembangunan SPBN bagi nelayan. Diskusi selanjutnya mengenai titik kumpul para nelayan untuk menyiapkan lahan sekaligus mengimbau para nelayan agar melengkapi data anggota & kapal sehingga bisa memperoleh surat rekomendasi dari KKP. Sementara terkait dengan antrian kendaraan pada saat mengisi BBM terutama truk yang seringkali menyebabkan kemacetan pada ruas jalan dan dijelaskan oleh pihak PT. Pertamina bahwa kendala yang dihadapi adalah di Kota Jayapura hanya ada 13 SPBU yang memiliki halaman yang terbatas sehingga menyebabkan antrian yang panjang.

Senator Lalita menyampaikan saran untuk pertemuan lebih lajut akan berdiskusi dengan MRP Papua dan Istansi terkait untuk penanganan masalah titik lokasih lahan untuk pembangunan SPBU di Papua, agar dapat mencari jalan tengah untuk penyelesaain masalah tersebut, atau bisa di lakukan kerjasama dengan pemilik hak ulayat, ondoafi, atau kepala suka, jika tidak bisa membeli lahan, maka bisa digunakan sistem kontrak panjang, dengan dokumen resm agar hak tanah tersebut tidak beralih pindah kepada orang lain, atau pihak lain dan tanah adat itu akan menjadi hak dari pada pemilik sampai keturunan selanjutnya. Lalita berharap masalah ini harus segera diambil langkah cepat, supaya tidak berimbas pada hal lainnya terutama terkait dengan pelayanan pemerintah kepada masyarakat, apalagi mau menjelang natal dan tahun baru. ”Harapan kami ini bisa diatasi, supaya tidak terus terjadi antrean di SPBU. Pada intinya kami akan sampaikan ke pihak-pihak terkait agar persoalan ini segera diselesaikan. Saya akan berusaha untuk bertemu dengan pihak-pihak terkait, agar persoalan BBM ini segera diatasi, saya akan cari tahu lebih lanjut titik masalahnya” ungkapnya.

Source :

https://papuainside.id/dpd-ri-perwakilan-papua-audiensi-dengan-pertamina-regional-vii-papua-maluku/