17 April 2025 oleh sumbar
Padang – Focus Group Discussion (FGD) Komite IV DPD RI didampingi Kepala Kantor Erdia Nova, S.Sos., MM, Kasubbag Andri Mantovani, S.S., M.Si beserta staf, dalam rangka Inventarisasi Materi Penyusunan Rekomendasi DPD RI terhadap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2026 dan Pertimbangan DPD RI terhadap Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) dalam RAPBN TA 2026 di Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Andalas, (17/4/25).
Kunjungan ini disambut oleh Arry Yuswandi, S.KM., M.KM Asisten II Provinsi Sumatera Barat, Medi Iswandi, ST., MM Kepala Bappeda Sumbar, Dr. Henmaidi, ST.,M.Eng.,Sc Wakil Rektor IV Unand, Drs. Adri, M.Si Sekretaris Bapedalitbang Kabupaten Pesisir Selatan, Akademisi dan Civitas Akademika Unand.
Komite IV DPD RI yang hadir diantaranya Novita Anakotta, SH., MH, Sinta Rosma Yenti,S.AP., MA (Wakil Ketua Komite IV), Cerint Iralloza Tasya, S.Ked, KH. Muhammad Nuh, M.S.P, Dra. Hj. Elviana, MSi, Almira Nabila Fauzi, B.Bus.Com, Dinda Rembuan, BA, Fahira Idris, SE., MH, Hj. Evi Apita Maya, SH., MKn, Daud Yordan, Larasati Moriska, Dr. Maya Rumantir, MA., Ph.D, Andi M. Ihsan, Leni Andriani Surunudin, B.Bus.M.Com, Henock Puraro, S.Sos, Rudy Tirtayana, SE., Eka Kristina Yeimo, S.Pd., M.Si (Anggota Komite IV DPD RI).
Henmaidi dalam sambutannya meminta agar Unand atau perguruan tinggi diberi kesempatan untuk mengidentifikasi masalah yang ada di Provinsi Sumatera Barat dan memberikan solusi untuk menyelesaikan nya. “Mudah-mudahan apa yang kita kerjakan ini merupakan langkah baik menuju Indonesia Emas”, ujarnya.
Arry menyampaikan bahwa Provinsi Sumatera Barat menyikapi kebijakan efisiensi anggaran dengan berupaya mencari sumber pembiayaan lain, selain dana transfer dari pemerintah pusat untuk pembangunan. Salah satu upaya yang sedang dipertimbangkan yakni surat berharga jangka panjang dengan prinsip syariah atau sukuk. Ini merupakan alternatif untuk mendapatkan pembiayaan untuk melaksanakan pembangunan di Sumbar.
Cerint mengatakan Komite IV DPD RI akan menerima masukan dan rekomendasi dari pemerintah daerah dan akademisi terkait RKP 2026 sekaligus menyusun untuk memberikan pertimbangan kerangka ekonomi makro dan pokok kebijakan fiskal.
Novita menyampaikan beberapa permasalahan yang menjadi fokus Komite IV terkait dengan RKP dan KEM-PPKF diantaranya adanya ketidak sesuaian antara prioritas pembangunan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat dan kebutuhan serta prioritas ditingkat daerah, pemerintah pusat seringkali menetapkan prioritas yang lebih bersifat makro dan terfokus pada pembangunan infrastruktur besar atau kebijakan yang bersifat nasional. Sementara itu pemerintah daerah mungkin menghadapi kebutuhan yang lebih spesifik terkait dengan masalah sosial, kesehatan, pendidikan atau ekonomi lokal yang tidak sepenuhnya tercakup dalam RKP. Ketidaksesuaian ini menyebabkan kebijakan yang kurang relevan bagi kebutuhan daerah atau sumber daya yang terbatas tidak dapat digunakan secara optimal.
FGD ini dilanjutkan dengan diskusi yang dipandu oleh Dr. Sari Lenggogeni, SE. MM, Pg.Dipl. dosen FEB Unand, dengan narasumber Medi Iswandi, ST., MM Kepala Bappeda Sumbar, Dr. Hamdani, SE., M.Ak Akademisi FEB Unand dan Dr. Fajri Muharja, SE., M.Si Akademisi FEB Unand.
Penulis : Febri Izzati
Editor : Andri Matovani