Informasi Seputar Kegiatan di DPD RI
AGENDA KEGIATAN
DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA
03 Agustus 2025 oleh admin
Yogyakarta, dpd.go.id - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI D.I. Yogyakarta, Dr. H. Hilmy Muhammad, M.A., menyatakan dukungan penuhnya terhadap pembentukan kampung tematik yang mengangkat potensi lokal serta mencerminkan nilai-nilai budaya dan spiritual Masyarakat khususnya warga Nahdlatul Ulama (NU).
“Saya berharap konsep kampung tematik ini mampu mewujudkan kampung yang berbudi luhur, nyaman untuk ditempati, serta mencerminkan identitas kota pelajar dan kota budaya. Ayo tunjukkan melalui perilaku kita yang menjunjung unggah-ungguh, tepa selira, dan tata krama sebagai jati diri budaya kita,” ujar Gus Hilmy, panggilan akrabnya, pada Kamis (31/07) di Kantor DPD RI D.I. Yogyakarta.
Dalam kegiatan tersebut, hadir perwakilan dari BAPPEDA DIY, warga NU dan akademisi Universitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta yang turut terlibat dalam menyusun draft awal dokumen kampung tematik sebagai bagian dari proses kolaboratif pengembangan wilayah. Ketua PCNU Kota Yogyakarta, KH. Yazid Affandi, menegaskan bahwa kampung tematik harus menjadi ruang hidup yang tidak hanya ramah secara fisik, tetapi juga memberikan dampak sosial dan spiritual yang positif. Dukungan juga datang dari berbagai unsur pemerintah dan akademisi. Danang Yulisaksono dari BAPPEDA Kota Yogyakarta menjelaskan bahwa pengembangan kampung tematik dirancang sebagai sinergi antara pemerintah, perguruan tinggi, koperasi, komunitas, dan masyarakat kampung, sehingga membentuk satu kesatuan yang saling menguatkan.
Sebagai bentuk konkret dukungan, Pemerintah Kota Yogyakarta telah menjalin kerja sama strategis dengan 47 perguruan tinggi di DIY untuk mendukung pengembangan kampung tematik melalui implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi. "Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat integrasi antara pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dalam konteks pembangunan wilayah yang inklusif dan berbasis data," jelas Danang.
Direktur Laboratorium Sosial UNU Yogyakarta, Saeroni, menyoroti pentingnya penyusunan roadmap dan pemetaan terhadap kampung-kampung dengan potensi unggulan. Ia menyebutkan bahwa mahasiswa UNU dapat terlibat langsung dalam proses pemetaan tersebut sebagai bentuk pengabdian nyata di lapangan. “Kita perlu tahu berapa jumlah warga NU di satu wilayah, apa potensi ekonominya, kekayaan budaya, serta tantangan sosialnya. Dari situ, kampung tematik dapat dirancang secara tepat sasaran dan berdampak nyata,” ungkap Saeroni.
Program ini juga mendorong keterlibatan lintas sektor, termasuk organisasi masyarakat sipil dan jejaring politik. Hilmy Muhammad menekankan bahwa keberlanjutan kampung tematik tidak boleh hanya bergantung pada APBD atau bantuan pemerintah, melainkan perlu diperkuat dengan komitmen bersama dan pengorganisasian komunitas akar rumput.
Sebagai penutup, seluruh pihak menyepakati bahwa keberhasilan kampung tematik terletak pada pendekatan partisipatif, keberpihakan pada masyarakat kecil, dan integrasi lintas sektor.**
AGENDA KEGIATAN
DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA